In bullying drop out harapan inspirasi kisah inspiratif motivasi sahabat

Kisah Inspiratif : Aku Hanya Ingin hidup Dengan Normal

bullying

Mungkin jika kakiku yang patah atau aku di diagnosa penyakit mematikan, mereka akan lebih peduli kepadaku. Sepertinya penyakit mental tidak memiliki tempat didunia ini. Faktanya sangat banyak penderita penyakit ini, namun tidak ada yang peduli. Ya, mengalami depresi secara fisik mungkin tidak akan membunuhku, namun secara mental, mungkin saja. Aku sadar aku bisa menjadi lebih kuat dan melawan penyakit depresiku ini – karena aku juga ingin menjalani pendidikan dan karir, aku tidak pernah menginginkan drop out.
Bahkan menemukan motivasi hanya untuk menyikat gigi pun sangat sulit. Jadi, kamu bisa bayangkan bagaimana perasaanku ketika orang-orang memanggilku penipu. Kesedihan batin ini menelanku dengan sangat hebat. Aku tidak pernah berharap rasa depresi ini juga menyerang musuh terburukku, namun terkadang aku ingin melihat salah satu dari orang-orang yang sering menghinaku merasakan apa yang telah aku alami meskipun hanya dalam waktu 1 detik. Aku ingin lihat bagaimana mereka melewatinya.
 Aku, sama seperti yang lainnya, memiliki banyak masalah dalam hidupku. Orangtuaku berpisah ketika aku masih sangat muda. Aku pernah diikuti dari sekolah hingga rumah hanya karena sebagian perempuan tidak menyukaiku. Aku mengalami bullying baik secara fisik maupun verbal, seperti nama panggilan yang tidak sopan. Pepatah yang mengatakan, “kayu dan batu mungkin akan menghancurkan tulangku, tapi tidak dengan perkataan” begiku sangatlah salah. Dipanggil dengan sebutan ‘pelacur’ padahal aku sendiri masih perawan telah meninggalkan luka emosional yang mungkin akan membekas selamanya.
Ancaman-ancaman sederhana bahkan telah membuatku menjadi orang yang histeris. Ketika luka fisik sembuh, luka emosional ini akan terus menghantui selama sisa hidupmu. Ada beberapa orang yang aku pertimbangkan untuk menjadi ‘sahabat’ namun ternyata mereka mengkhianatiku.  Ah, aku sudah melupakannya sekarang. aku sangat beruntung memiliki keluarga yang sangat pengertian dan juga kekasih yang akan melakukan apapun untuk membuatku bahagia. Aku sangat mencintai mereka.
Sayangnya, terkadang kita akan menyakiti orang yang kita cintai. Luka yang aku dapatkan akan semuanya menjadi tertuju kepada mereka, dan mereka akan menyalahkan diri mereka atas segala masalah yang menimpaku. Aku tidak pernah ingin untuk menyakiti mereka. Aku harap mereka mau memaafkan aku.

Baca Juga :

Aku menulis ini pada masa kelamku saat mengalami depresi. Tiga percobaan bunuh diri dan keluargaku membantuku melewatinya. Sekarang, aku adalah seorang remaja berusia 17 tahun yang bahagia dan sedang menjalani terapi. Setelah melakukan refleksi, periode dimana aku sangat menderita karena depresi terasa seperti mimpi yang sangat buruk. Aku masih tidak percaya apa yang aku alami dan berhasil bertahan. Selalu ada harapan, untuk siapapun. Akan selalu ada seseorang yang mau mendengarkan.

Related Articles

15 comments:

  1. Replies
    1. Sama2 gan, thanks juga udah baca ceritanya dan bisa bermanfaat..
      Baca cerita yang lainnya juga ya :D

      Delete
  2. sedih ceritanya ya kita sebagai makhluk tuhan yang sempurna harus selalu bersyukur

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya nih, dan sayangnya masih banyak yang belum peduli sama masalah bullying ini :(

      Delete
  3. bagus ceritanya, sedih jadinya. hehe

    ReplyDelete
  4. bagus ni ceritanya ,sedih lagi on

    ReplyDelete
  5. Jadi merasa terharu dan juga menginspirasi gan ceritanya

    ReplyDelete
  6. Wah seru banget ceritanya sangat terharu..

    ReplyDelete
  7. ceritanya bagus....tisu mana tisu :D

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...